ALAMI Sharia Menyalurkan Pembiayaan Lebih dari Rp3 Triliun Sejak Tahun 2017

Asosiasi Fintech

JAKARTA – ALAMI Sharia, salah satu platform P2P Lending berbasis syariah, telah mencatatkan penyaluran pembiayaan mencapai Rp3 triliun sejak tahun 2017 hingga sekarang. Ike Ayu Saputri, Kepala Pengembangan Kemitraan Alami Sharia, menyatakan bahwa hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan UMKM yang membutuhkan modal.

Sekitar 51 nasabah korporat, dan sekitar 10 ribu nasabah individu. Tahun ini, kami telah mendanai sekitar Rp100 miliar ke berbagai ekosistem, termasuk dalam berbagai sektor seperti makanan dan minuman, kecantikan, mode, dan kesehatan,” katanya dalam acara kunjungan media di Jakarta pada Senin, 30 Oktober 2023.

Ike menjelaskan bahwa ALAMI Sharia menentukan pembiayaan berdasarkan penilaian kredit yang dilakukan oleh tim analis risiko. Penilaian ini didasarkan pada informasi bisnis, laporan keuangan, penjualan, dan riwayat transaksi dari pihak yang mengajukan pinjaman.

ALAMI Sharia menetapkan biaya atau ujrah antara 13% hingga 20% per tahun. Sementara biaya pasar, yang berkisar antara 2% hingga 5% dari jumlah penarikan dana, dikenakan pada platform mereka.

Dalam hal margin atau ujrah (biaya), pembiayaan didasarkan pada kesepakatan awal antara Pemberi Pembiayaan yang diwakili oleh Penyelenggara dan Penerima Pembiayaan. Tidak ada biaya tersembunyi atau biaya tambahan yang akan dikenakan tanpa kesepakatan bersama.

Ike juga mencatat bahwa ALAMI Sharia tidak mengenakan biaya keterlambatan atau denda jika terjadi keterlambatan pembayaran.

PT Pangan Nusantara Indonesia sebagai asosiasi Fintech mengungkapkan bahwa mereka telah mendapatkan pembiayaan sebesar Rp2 miliar dari ALAMI Sharia. Yuari Trantono, pemilik PT Pangan Nusantara Indonesia, awalnya mengajukan pinjaman sebesar Rp600 juta untuk meningkatkan margin bisnisnya, tetapi karena bisnisnya mengalami peningkatan hingga 50%, ia memutuskan untuk menambah jumlah pinjaman.

Menurut Yuari, kehadiran fintech lending sangat membantu UMKM yang membutuhkan modal tambahan untuk mengembangkan usahanya.

Fintech memberikan solusi yang lebih baik, karena sebelumnya kami kesulitan untuk berkembang. Namun, dengan bantuan pinjaman dari fintech tanpa perlu memberikan agunan aset, hal ini sangat membantu. Terlebih lagi, di tengah pandemi, kami dapat bertahan dan bahkan berkembang. Mungkin tanpa bantuan dari fintech, kami belum tahu apakah kami bisa bertahan atau tidak. Jadi, fintech sangat membantu kami dalam mengelola keuangan,” katanya.

You Might Also Like

Leave a Reply